Optimisme Pemerintah Kuartal Akhir Jadi Pendorong Kinerja Ekonomi Nasional

Rabu, 05 November 2025 | 09:18:39 WIB
Optimisme Pemerintah Kuartal Akhir Jadi Pendorong Kinerja Ekonomi Nasional

JAKARTA - Pemerintah menatap akhir tahun 2025 dengan penuh optimisme terhadap prospek ekonomi nasional.

Meskipun laju perekonomian pada kuartal III diperkirakan sedikit mengalami perlambatan, penguatan aktivitas konsumsi masyarakat dinilai akan menjadi motor utama peningkatan pertumbuhan pada kuartal IV-2025. Keyakinan ini mencuat karena berbagai stimulus yang telah disiapkan pemerintah secara terarah dan dieksekusi untuk menjaga daya beli, khususnya menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pendorong utama ekspansi ekonomi pada kuartal Oktober–Desember mendatang tetap berasal dari konsumsi rumah tangga. Hal tersebut sekaligus mengonfirmasi arah kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian di tengah dinamika global.

“Konsumsi di kuartal IV relatif tumbuh. Pemerintah telah menggelontorkan berbagai program untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujar Airlangga.

Airlangga menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal IV berpotensi melampaui capaian kuartal II-2025 yang mencapai 5,12%. Dengan demikian, periode ini diproyeksikan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun berjalan.

Program Dukungan untuk Menopang Daya Beli

Optimisme pemerintah bukan tanpa dasar. Sejumlah kebijakan fiskal dan stimulus disiapkan secara simultan untuk memperkuat konsumsi dan menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi. Beberapa inisiatif yang telah digencarkan antara lain program magang bagi lulusan baru, perluasan insentif PPh 21, hingga bantuan pangan untuk periode Oktober–November 2025.

Selain itu, pemerintah memperkuat perlindungan tenaga kerja melalui subsidi iuran jaminan kecelakaan kerja, serta menambah manfaat perumahan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Program padat karya tunai juga berperan membantu penyerapan tenaga kerja informal di berbagai daerah.

Dengan meningkatnya aliran pendapatan masyarakat melalui program-program tersebut, pemerintah berharap kegiatan belanja yang menjadi penopang terbesar struktur ekonomi Indonesia akan terus tumbuh pada akhir tahun.

Tidak berhenti di situ, paket diskon akhir tahun dalam rangka libur Nataru juga tengah dipersiapkan untuk mendukung peningkatan mobilitas masyarakat serta aktivitas sektor perdagangan dan jasa.

Dukungan Kebijakan dan Investasi Tetap Jadi Prioritas

Untuk memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan, pemerintah juga mendorong percepatan reformasi regulasi yang dapat mempermudah kegiatan usaha dan mempercepat investasi. Upaya peningkatan kualitas permukiman dilakukan bersamaan dengan percepatan hilirisasi industri.

Berbagai langkah ini diharapkan tidak hanya menjaga momentum ekonomi pada akhir tahun, tetapi juga memperbesar kapasitas pertumbuhan di masa mendatang. Pemerintah menilai bahwa transformasi struktural melalui hilirisasi dan peningkatan investasi akan membawa dampak positif bagi penciptaan lapangan kerja serta peningkatan ekspor.

Airlangga menambahkan, meskipun data resmi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 belum dirilis, capaian tersebut diyakini masih konsisten dengan tren positif dalam tujuh tahun terakhir.

Proyeksi dari Kalangan Ekonomi dan Pemerintah

Optimisme serupa juga disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV dapat menyentuh 5,5%, bahkan berpotensi menembus 5,67% bila berbagai stimulus dan penguatan konsumsi masyarakat berjalan efektif.

Menurut Purbaya, penguatan konsumsi masyarakat menjadi alasan utama kepercayaan pemerintah terhadap outlook tersebut. “Dorongan konsumsi rumah tangga akan menjadi pendorong utama kinerja ekonomi pada akhir tahun,” ujarnya.

Dari sisi analis, Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Permata, Faisal Rachman, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 berada di kisaran 5,04%. Ia menjelaskan bahwa sedikit perlambatan pada periode tersebut merupakan dampak sementara dari ketidakpastian politik yang muncul pada akhir Agustus 2025, yang sempat memengaruhi perilaku konsumsi.

Namun, pemulihan konsumsi yang kuat pada kuartal akhir dipandang mampu menutupi tekanan tersebut. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia sepanjang 2025 tetap diperkirakan stabil dalam rentang 5%–5,1%, sejalan dengan rata-rata pertumbuhan dalam satu dekade terakhir.

Momentum Penguatan Ekonomi Tetap Terjaga

Dengan berbagai strategi kebijakan yang mengarah pada penguatan daya beli, peningkatan investasi, dan perluasan peluang kerja, pemerintah berkomitmen menjaga agar prospek ekonomi 2025 tetap cerah hingga penutupan tahun.

Program-program propertumbuhan yang berkelanjutan dinilai menjadi fondasi penting untuk memastikan Indonesia mampu bertahan dalam gejolak ekonomi global sekaligus menjaga kepercayaan dunia usaha.

Konsistensi pemerintah dalam mengawal stimulus fiskal dan memperkuat sinergi kebijakan menjadi kunci dalam mewujudkan peningkatan pertumbuhan yang diharapkan menjadi titik tertinggi dalam kalender ekonomi 2025.

Terkini