JAKARTA - Napoli kembali menunjukkan dominasinya di Serie A usai menghadapi Lecce di Stadio Via del Mare, Rabu, 29 Oktober 2025. Sejak menit awal, tim asuhan
Luciano Spalletti menguasai jalannya pertandingan dengan intensitas tinggi.Kombinasi apik antara Gilmour, Elmas, dan Lang menciptakan peluang-peluang berbahaya, meski penyelesaian akhir masih kurang maksimal.
Statistik babak pertama menunjukkan superioritas Napoli. Tercatat delapan tembakan dilepaskan oleh skuad tamu, sedangkan Lecce belum mampu melepaskan satu pun. Meski demikian, Lecce hampir mengejutkan pengunjung dengan peluang emas Camarda di masa tambahan babak pertama. Tendangan voli sang striker hanya meleset tipis di sisi gawang Milinkovic-Savic. Skor 0-0 menjadi penutup babak pertama, tetapi tensi pertandingan perlahan meningkat.
Drama Penalti dan Balik Arah Permainan
Babak kedua dibuka dengan Lecce yang lebih agresif. Morente dan Banda kerap melakukan serangan cepat dari sisi sayap, menekan pertahanan Napoli. Pada menit ke-51, wasit menunjuk titik putih setelah VAR meninjau dugaan handball Jesus. Camarda maju sebagai eksekutor, namun tendangannya terlalu lemah dan berhasil ditepis Milinkovic-Savic, membuat peluang Lecce untuk memimpin pupus.
Kegagalan penalti menjadi pukulan mental bagi tuan rumah. Napoli memanfaatkan momentum ini dengan melakukan pergantian strategis, memasukkan David Neres yang memberikan warna baru pada serangan. Umpan bebas Neres di menit ke-69 membuahkan gol tunggal Andre-Frank Zambo Anguissa. Tendangan cerdik Anguissa menembus pojok jauh gawang Lecce, membawa Napoli unggul 1-0.
Pertahanan Napoli Tetap Kokoh hingga Akhir
Gol Anguissa menjadi penentu hasil pertandingan. Lecce mencoba mengejar ketertinggalan melalui serangan sayap, umpan silang, dan tendangan jarak jauh. Namun, disiplin lini belakang Napoli membuat tuan rumah kesulitan menembus pertahanan. Tambahan waktu tujuh menit tidak cukup untuk Lecce memaksakan hasil imbang.
Dominasi Napoli tercermin dari statistik akhir pertandingan. Tim tamu melepaskan 13 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran, sementara Lecce hanya mengirim tiga tembakan dengan satu on target. Penguasaan bola Napoli mencapai 61 persen, jauh lebih tinggi dibanding 39 persen milik Lecce. Operan Napoli lebih akurat dengan 480 operan berbanding 310 oleh Lecce.
Kemenangan Tipis yang Menjaga Puncak Klasemen
Kemenangan tipis ini membuat Napoli tetap kokoh di puncak klasemen Serie A. Tiga poin dari Lecce memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin klasemen di tengah tekanan tim-tim pesaing. Gol Anguissa, meski tunggal, menjadi bukti efektivitas Napoli dalam memanfaatkan peluang dan disiplin defensif yang solid.
Susunan pemain kedua tim menjadi kunci jalannya pertandingan. Lecce menurunkan formasi 4-3-3 dengan Wladimiro Falcone di bawah mistar, didukung Camarda dan Banda di lini depan. Napoli menggunakan skema serupa, 4-3-3, dengan Milinkovic-Savic sebagai penjaga gawang, Anguissa sebagai motor penggerak tengah, dan Politano serta Lang di sisi sayap.
Laga ini menegaskan bahwa kemenangan dalam sepak bola tidak selalu tentang jumlah peluang, tetapi efektivitas dan konsentrasi di momen krusial. Napoli berhasil menjaga ritme permainan sekaligus memanfaatkan kesalahan Lecce untuk meraih tiga poin penting. Dengan hasil ini, tim besutan Spalletti semakin dekat mengukuhkan dominasi mereka di Serie A musim ini.
Kesimpulan dan Dampak Kemenangan
Kemenangan 1-0 atas Lecce menjadi bukti kemampuan Napoli mempertahankan performa tinggi di tengah tekanan tandang. Anguissa tampil sebagai pahlawan dengan gol tunggalnya yang menentukan hasil akhir pertandingan. Sementara Lecce harus mengevaluasi efektivitas penyelesaian peluang dan mental pemain dalam menghadapi situasi kritis.
Hasil ini semakin memperkuat posisi Napoli di puncak klasemen, sekaligus memberikan peringatan bagi tim-tim rival bahwa meski menghadapi tekanan, mereka tetap mampu meraih kemenangan tipis dengan disiplin pertahanan dan penyelesaian peluang yang tepat.